Bekerja sebagai peneliti membuat lelaki itu punya dua amunisi andalan: tustel dan tape perekam. Dua benda itu memang sangat membantunya dalam menulis buku-buku yang kemudian diterbitkan. Tapi, dua alat itu juga punya kegunaan lain untuk keluarga. Dengan tustel Canon-nya, lelaki …
Baca SelengkapnyaKue Pesawat, Oleh: Purnimasari
Apakah yang paling diharapkan dari orang yang bepergian? Salah satunya tentu oleh-oleh. Sekecil dan seremeh apapun, yang namanya buah tangan tetap saja dinantikan dan membahagiakan. Tapi, sayangnya, dalam kamus ayahku, tidak ada yang namanya oleh-oleh. Sesering dan sejauh manapun dia …
Baca SelengkapnyaGuru Ngaji Kami, Oleh: Purnimasari
Salah seorang yang besar jasanya dalam hidup kita adalah orang yang mengajarkan kita mengaji. Bayangkan, dalam setiap huruf yang kita sebut hari ini, ada saham pahala untuknya. Buat kami, orang itu adalah Bang Azhar. Alih-alih memanggilnya “ustadz”, kami selalu menyebutnya …
Baca SelengkapnyaKenok Laundry, Oleh: Purnimasari
Jauh sebelum dunia cuci gosok (setrika) dihebohkan dengan menjamurnya layanan laundry kilo, laundry kilat dan yang sewaktu dengannya, kami sudah lama punya layanan super prima : Kenok Laundry. Mulai berdiri paling tidak awal ‘80-an, Kenok Laundry telah berkhidmat lebih dari …
Baca SelengkapnyaMengajar Bahasa Indonesia untuk Nyonya Tionghoa, Oleh: Purnimasari
Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) tahun 1965 telah menjadi semacam berkah di balik musibah bagi UU Hamidy. Ketika itu, orang Tionghoa termasuk yang banyak dicurigai sehingga sedikit banyak mereka pun merasa tidak tentram. Mereka berusaha agar lidahnya dalam berbahasa Indonesia …
Baca SelengkapnyaBeasiswa Ditolak karena Riau Katanya Kaya, Oleh: Purnimasari
Begitu menjejakkan kaki di Kota Malang tahun 1964, kesulitan hidup masih membayangi UU Hamidy. Dia terpaksa makan nasi jagung karena mahalnya harga beras. Namun, seperti janji Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dalam Al-Qur’an, setelah kesulitan ada kemudahan. Satu kesulitan takkan mengalahkan …
Baca SelengkapnyaMengenang Ajip Rosidi di Bilik Kreatif, Oleh: Purnimasari
Ajip Rosidi punya kenangan yang istimewa bagi kami di Bilik Kreatif. Pertemuan pertama bermula pada tahun 1975. Saat itu, UU Hamidy baru selesai mengikuti pendidikan di Pusat Latihan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial (PLPIIS) di Aceh tahun 1974.UU Hamidy diundang oleh Ajip …
Baca SelengkapnyaJejak Kasih yang Hampir Putus Setengah Abad Lebih, Oleh: Purnimasari
Pada penghujung tahun 1974, selesailah UU Hamidy mengikuti Pusat Latihan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial Aceh yang diterajui Dr Alfian dari pihak Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan tenaga ahli teori penelitian ‘’Grounded Research’’ Prof Dr Stuart A Schlegel dari University California. …
Baca Selengkapnya”Apa yang Sudah Bung Tulis?”, Oleh: Purnimasari
Selain karena berkah dan rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang paling utama, salah satu hal yang menempa UU Hamidy menjadi seorang peneliti adalah terpilih sebagai salah seorang peserta di Pusat Latihan Penelitian Ilmu-ilmu Sosial (PLPIIS) di Aceh tahun 1974. PLPIIS …
Baca SelengkapnyaKe Baitullah Setelah Mengusung Jenazah, Oleh: Purnimasari
Kabar duka itu begitu tiba-tiba. Hampir setiap orang yang mendengarnya langsung terperanjat. Si Fulan telah dipanggil menghadap Allah. Sebelumnya, tak pernah terdengar kabar bahwa dia sakit. Tapi itulah hakikat ajal. Mati tidak harus tua dan tidak wajib sakit. Yang tua …
Baca Selengkapnya