Allah yang Maha Bijaksana menciptakan alam semesta dan seisinya dengan kebenaran, bukan main-main. Setelah kiamat, Allah menjadi Raja Hari Kemudian lalu memperlihatkan kepada umat manusia apa yang telah dikerjakannya selama hidup di dunia. Dengan demikian, akan terbuktilah pada umat manusia …
Baca SelengkapnyaAlam Pikiran Manusia dalam Perkara Makanan di Rantau Kuantan, Oleh : UU Hamidy
Allah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana telah menciptakan manusia bersuku-bersuku dan berbangsa-bangsa. Tiap suku dan puak bangsa telah berbeda oleh bahasa dan budayanya masing-masing. Puak dan bangsa yang ternyata lebih percaya pada budayanya dari wahyu Allah yang disampaikan oleh …
Baca SelengkapnyaJejak Langkah Pemangku Adat Bersendi Syarak Memegang Teraju Adat di Rantau Kuantan Tempo Dulu, Oleh : UU Hamidy
Allah yang Maha Bijaksana telah memberi kurnia pada manusia berupa mata, telinga, dan hati nurani sebagai wadah untuk menerima hidayah. Dengan tiga kurnia itu manusia dapat mengenal tuhannya, agama, dan nabinya. Dia harus punya tauhid hanya Allah yang berhak diibadahi …
Baca SelengkapnyaKadar Islam dalam Tafsir Antropologis Nama Pesukuan di Siberakun Kuantan Singingi, Oleh : UU Hamidy
Allah yang Maha Esa Maha Kuasa menciptakan apapun saja yang Dia kehendaki, sehingga Allah menjadi Maha Kaya. Segala yang diciptakan Allah diberi nama agar mudah dikenal. Begitulah, segala ciptaan Allah menjadi perbendaharaan ilmu pengetahuan. Karena itu untuk mengenal Allah diperlukan …
Baca SelengkapnyaKilas Balik Nasib Orang Melayu (Renungan untuk Kemerdekaan RI), Oleh : UU Hamidy
Allah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana telah menciptakan dunia sebagai tempat yang fana dan akhirat negeri yang kekal. Dunia negeri rantau yang fana adalah medan ujian dan ladang amal yang akan dituai hasilnya di negeri akhirat yang kekal. Maka …
Baca SelengkapnyaZina; Maksiat Menghilangkan Muka dalam Tradisi Melayu, Oleh : UU Hamidy
Letus bedil bertumpak-tumpak Tiba di padi mati tegak Perut gendut belaki tidak Pada siapa anak berbapak Inilah sebait pantun yang membidas perbuatan zina. Maksiat zina benar-benar suatu kehinaan atau aib yang tiada tertanggungkan dalam resam Melayu. Walaupun orang Melayu itu …
Baca SelengkapnyaRendah Hati Melayu Petalangan, Oleh : UU Hamidy
Kata Melayu yang sudah bersebati dengan Al-Qur’an dan as-Sunnah dari agama Islam dapat memberikan bayangan ‘’menjadi layu, ‘’menjadi lembut’’, setelah menghadapi fitnah dunia yang datang bagaikan pane garang, terik panas matahari. Simaklah bagaimana orang Melayu memberi konotasi terhadap perangkap dunia …
Baca SelengkapnyaNilai Sukses di Pangkal Jalan, Oleh : UU Hamidy
Di antara sekian banyak nilai, yang paling penting lagi menentukan barangkali ialah nilai sukses di pangkal jalan. Sukses di pangkal jalan ialah keberhasilan yang dicapai pada langkah pertama dalam usaha seseorang, sehingga sukses ini memberi harapan, tekad, dan keyakinan pada …
Baca SelengkapnyaPuisi; Sebuah Pengantar, Diterjemahkan Oleh: UU Hamidy
Puisi barangkali sejenis karya yang cukup sulit. Ini suatu kemungkinan karena sifat atau tabiat yang diperlukan oleh puisi ialah kepadatan dan kehebatan, tidak seperti biasanya yang kita jumpai dalam prosa. Kata-kata dalam puisi bukan hanya memikul bobot yang berat mengenai …
Baca SelengkapnyaEstetika Melayu, Oleh : UU Hamidy
Setelah kita memperhatikan karya-karya orang Melayu di Riau yang mengandung unsur kesenian mulai dari bidang bangunan sampai bidang sastra misalnya Masjid Pulau Penyengat, Istana Sultan Siak, kesenian jalur, cerita rakyat Riau, menumbai orang Petalangan dan terakhir misalnya Gurindam Dua Belas …
Baca Selengkapnya