Di antara sekian banyak nilai, yang paling penting lagi menentukan barangkali ialah nilai sukses di pangkal jalan. Sukses di pangkal jalan ialah keberhasilan yang dicapai pada langkah pertama dalam usaha seseorang, sehingga sukses ini memberi harapan, tekad, dan keyakinan pada seseorang untuk meneruskan usahanya atau melanjutkan perjalanan hidup (karir) mata pencahariannya.
Karena begitu besar peranan nilai sukses di pangkal jalan, maka banyak orang yang tak mau melupakannya. Bahkan di antaranya ada orang yang berusaha untuk menghargainya dengan jalan membalas jasa kepada siapa sukses tersebut disangkutkan oleh Allah Yang Maha Kuasa.
Seorang dokter spesialis urologi tamatan Australia pulang ke tanah air telah memulai sukses keahliannya dengan praktek pertama operasi prostat pada seorang penulis Riau pada tahun 2000. Sukses awal pada perjalanan karirnya ini selalu diingat oleh dokter spesialis urologi yang baik hati lagi dermawan ini. Penulis Riau dioperasi oleh dokter ini sudah empat kali sampai tahun 2022.
Dan sungguh amat mengejutkan, pada operasi yang keempat itu sang dokter memberikan pertolongan dan bantuan meliputi bendawi serta keruhanian yang tiada terkira-kira. Penulis Riau itu dengan jasanya dokter spesialis urologi ini mendapat kamar perawatan yang paling istimewa secara gratis. Suatu nikmat yang benar-benar tak terduga dari Allah yang Maha Pemurah kepada penulis Riau tersebut.
Seorang pengusaha percetakan di Pekanbaru telah mendapat jalan yang lapang dalam perusahaannya selepas dia menerbitkan buku seorang penulis Riau yang bertajuk Sikap dan Pandangan Hidup Ulama di Riau tahun 1988. Pengusaha yang terus berkibar usahanya ini memberi kemudahan pada penulis Riau itu untuk mencetak semua bukunya dengan sistem pembayaran yang murah sehingga penulis Riau itu dapat mencetak bukunya pada perusahaan percetakan tersebut lebih dari 50 buah judul buku.
Kemudian yang ketiga, yang terakhir. Sukses seorang pengusaha suratkabar yang juga seorang penulis novel dan penyair. Suratkabar atau koran yang diterbitkannya tahun 1997 telah mendapat pasaran pembaca yang lumayan berkat jasa seorang penulis Riau yang selalu menurunkan tulisannya tentang budaya Melayu yang dimuat tiap akhir pekan suratkabar tersebut.
Maka kebaikan penulis Riau itu mendapat balasan jasa dari pengusaha suratkabar ini dengan nikmat Allah yang tak terduga pula sewaktu penulis Riau itu memerlukan biaya oeprasinya. Pengusaha ini telah membantu 80 persen biaya perawatan penulis Riau itu dengan sukarela. Demikianlah Allah memberikan nikmat yang tiada terduga kepada penulis Riau ini berkat sukses pertama orang-orang ini yang begitu baik hati lagi dermawan.***