‘’Mendidik orang jadi muslim LEBIH BESAR amalnya. Bohong, dengan Pengadilan Agama kebenaran dapat DITEGAKKAN. Kalau kebenaran tidak tegak bukan kesalahan ulama, sebab ulama hanya orang yang MEMBERI PERINGATAN. Apakah orang yang mencuri atau penjahat yang sampai dijatuhi hukuman ‘potong tangan’ ulama yang akan memotongnya tangannya? Kan pemerintah (umara) yang harus melakukan tindakan tersebut.’’
‘’Saya ada pensiun, yaitu segala apa yang menjadi BUAH dari jerih payah saya. Saya TIDAK HANYA MENCARI HIDUP tapi juga PERTAMA-TAMA MENYEDIAKAN KEMATIAN. Lagi pula orang yang menjadi pegawai negeri itu sudah cukup banyak, sehingga tidaklah saya begitu penting bekerja seperti itu.’’
(Jawaban Haji Husain Hap, pendiri Darud Da’wah Wal Irsyad di Pulau Kijang, Indragiri Hilir, Riau ketika ditawari menjadi anggota DPR dan menjadi Ketua Pengadilan Agama di Sulawesi Selatan)
(Sikap dan Pandangan Hidup Ulama di Riau, UU Hamidy)