Pada pandangan PENGARANG Melayu, KEBENARAN harus DILETAKKAN DI ATAS KEINDAHAN (tidak sebaliknya dan tidak pula disamakan), sehingga karya seni semisal sastra benar-benar mempunyai NILAI. Meskipun dalam pandangan para pengarang Melayu, karya sastra harus DIALAMATKAN kepada MANUSIA, tetapi karya itu JAUH dari menjadi hamba PEMUAS HAWA NAFSU seorang insan, atau untuk kepentingan semata seorang ego yang berkuasa. Sastra HARUS SATU ARAH dengan KEBENARAN yang telah dibawakan Islam. Seni sastra tidak boleh dipandang hanya sebagai kebutuhan tingkat dunia saja, tetapi juga harus mempertimbangkan hari berbangkit di akhirat. Karya yang MENIMBANG DUA SISI itulah yang dipandang sebagai karya yang BERMUTU dalam pandangan orang Melayu… (Kesusastraan Islam di Rantau Kuantan Riau, UU Hamidy)
Check Also
Apa Peninggalan Tuanku Tambusai untuk Zuriatnya?
Pandangan hidup yang membentuk sikap seperti itu (menegakkan kebenaran yang semata-mata hanya dari Allah) telah …