Realitas telah memberi PETUNJUK, bahwa dalam PENDEKATAN AWAL, terhadap masyarakat tradisional (apalagi masyarakat yang masih sederhana seperti masyarakat terasing), METODE DAKWAH yang bersifat LOGIS-RASIONAL, KURANG DAPAT DITERIMA. Malah dapat menimbulkan suatu sikap BERMUSUHAN. Sebaliknya, panggilan yang bersifat TAREKAT-KERUHANIAN, jauh lebih memadai. Hal itu terjadi karena jalan dakwah yang pertama SULIT DIJANGKAU oleh alam pikiran masyarakat tersebut, sementara jalan pikiran yang ke dua dengan MUDAH BERSENTUHAN dengan ALAM PIKIRAN mereka, sehingga segera memberikan REAKSI yang POSITIF. Sebab jalan tarekat tersebut telah MEMPERHITUNGKAN SITUASI KULTURAL ANTROPOLOGIS masyarakat tersebut. (Pengislaman Masyarakat Sakai oleh Tarekat Naksyahbandiyah Babussalam, UU Hamidy)
Check Also
Apa Peninggalan Tuanku Tambusai untuk Zuriatnya?
Pandangan hidup yang membentuk sikap seperti itu (menegakkan kebenaran yang semata-mata hanya dari Allah) telah …