Keseimbangan antara kebendaan dan keruhanian dalam orientasi pembangunan, tak dapat ditunda lagi. Jika tidak, pribadi bangsa ini akan OLENG. Akibatnya bisa menimbulkan penyesalan kemudian hari. Pembangunan janganlah terkesan sebagai kegiatan MENGUBAH UJUD benda semata lalu mengumpulkan kekayaan dunia demi hawa nafsu, tapi juga harus diimbangi dengan cara mencari MAKNA KEHIDUPAN. Pada akhirnya, orang arif bukan MENGHITUNG BUIH HARTA DUNIA yang telah dimilikinya, tetapi MENANYAKAN apakah KEBAJIKAN yang telah ditunaikannya. Sebab, bagaimanapun juga, nilai keruhanian tetaplah lebih mulia dari nilai kebendaan… (Orang Melayu di Riau, UU Hamidy)
Check Also
Apa Peninggalan Tuanku Tambusai untuk Zuriatnya?
Pandangan hidup yang membentuk sikap seperti itu (menegakkan kebenaran yang semata-mata hanya dari Allah) telah …