Adanya mitos, sifat sosial budaya masyarakat tempatan dan geografi daerah yang demikian rupa, telah berpadu kepada diri daerah Riau, sehingga wajahnya tampak sebagai PADANG PERBURUAN. Dikatakan bagaikan ‘padang perburuan’, karena Riau dapat memenuhi hasrat kepada siapa saja untuk mencari harta dunia yang disukainya. Dengan berbagai kondisi yang dimiliki Riau, orang dapat melakukan apa saja untuk memperoleh ‘binatang buruan’ dalam bentuk kekayaan atau pemuas hawa nafsu lainnya… (Membaca Kehidupan Orang Melayu, UU Hamidy)
