Sastra Melayu paling kurang dikesan dengan DUA WAJAH. Ada yang mengesannya dengan Animisme-Hinduisme, ada pula yang melihatnya sebagai PANCARAN sastra Islam. Adanya pembayangan Animisme Hinduisme tidaklah dinafikan, sebab unsur itu memang PERNAH menjadi semangat sastra Melayu… (Estetika Melayu di Tengah Hamparan Estetika Islam, UU Hamidy)
