Home / Jenawi / Alegori Melayu

Alegori Melayu

Riau telah punya jalan hidup bagaikan mimpi

Kecantikannya ibarat penampilan Siti Mahdewi

Ketampanannya seperti Sutan Nan Garang

Lemah gemelainya bak Serampang Dua Belas

Suaranya laksana Sri Mersing dan Sri Siantan

Romantisnya bagaikan Perkawinan di Atas Gelombang

Dulu bahasanya menjadi mantera

Puisinya jadi pasung terbang

Gurindamnya jadi azimat

Tapi setelah angin berkisar

Bono Batang Kampar dan badai datang…

Harapan dan kenyataannya jadi ironi

Hidupnya kalah limau oleh benalu

Tragedinya konyol bagaikan Pak Pandir

Jasanya berbalas seperti Singapura Dilanggar Todak

Pertolongan yang didapatnya umpama Nujum Pak Belalang

Upayanya membela kebenaran menjadi kisah Lancang Kuning

Perhitungan hidupnya telah jadi Dagang Pak Kasab

Ratapannya telah dilukis oleh Tudung Periuk

Lamunannya menjadi Kutang Barendo

Riau memang tak hilang…

Bak kata Hang Tuah ‘’Tak Melayu hilang di Bumi’’

Riau memerlukan Nenek Kebayan

Pelayan masyarakat berhati mulia dan tidak serakah

Punya panggilan kemanusiaan untuk berbakti

Berbuat baik setulus mungkin kepada siapapun

Dia tidak mendongeng untuk masa depan

Tapi menawarkan apa yang dapat dilakukannya

Kalau tidak,

Riau tetap jadi padang perburuan

(Cakap Rampai-rampai Budaya Melayu di Riau, UU Hamidy, Unilak Press, Pekanbaru, 1997)

 

Check Also

Apa Peninggalan Tuanku Tambusai untuk Zuriatnya?

Pandangan hidup yang membentuk sikap seperti itu (menegakkan kebenaran yang semata-mata hanya dari Allah) telah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *