Home / Buah Pikiran UU Hamidy / Bahasa dan Sastra / Surat-surat UU Hamidy kepada TA Sakti di Aceh (11)
Foto: lob.com

Surat-surat UU Hamidy kepada TA Sakti di Aceh (11)

Pekanbaru, 13 Juli 2007

Bung TA Sakti yang baik,

Saya telah menerima surat Bung bertanggal 9 Juli 2007 serta kiriman lainnya, terutama suratkabar Serambi Indonesia yang memuat tulisan saya “Aceh sebagai Pusat Bahasa Melayu” pada Ahad 8 Juli 2007. Terima kasih atas segala kebaikan Bung. Dan sekali lagi saya pesankan, tolong diambil penghargaan (honor) atas tulisan itu serta Bung gunakan bagi kepentingan kreativitas kita, terutama untuk biaya surat menyurat yang juga amat kita perlukan.

Saya termenung membaca berita yang Bung tulis. Bagaimana Bung menderita berupa mendapat cobaan berupa penyakit. Bagaimanapun juga, Bung lebih arif dari saya, bahwa penyakit bagi orang mukmin ditimpakan Allah untuk menjadi ujian karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala akan memberikan ganjaran yang lebih besar atas kesabaran hamba-Nya. Sementara itu, juga sebagai penghapus dosa si hamba. Saya juga tidak sepi daripada cobaan itu, baik penyakit yang menimpa diri saya, maupun lewat keluarga saya. Dan tak perlulah saya menceritakan tentang itu, karena kalau disebutkan seakan-akan kita bertanding musibah pula.

Dari jauh saya mendoakan semoga keadaan ini akan menambah tinggi makam Bung di sisi Allah serta akan semakin mempertajam hati nurani membaca kebesaran dan kemahakuasaan Allah atas jagad raya serta makhluknya. Saya tidak meragukan keteguhan Bung dalam hal ini. Musibah demi musibah telah Bung lalui dengan ridha (tenang) sebagai bukti kekuatan iman yang Bung miliki.

Sekarang saya kirimkan tulisan dengan tajuk “Aceh Gudang Hikayat Nusantara’’. Saya pikir lebih baik kita serahkan lagi kepada Serambi Indonesia. Tapi jika Bung punya pilihan lain, saya tidak keberatan mengikuti pilihan Bung. Insya Allah, saya akan menurunkan lagi paling kurang dua tulisan: ‘’Pesan-pesan Hikayat Aceh’’ dan ‘’Hikayat Aceh sebagai Muatan Lokal’’.

Saya berharap tulisan saya akan menggerakkan semangat para penulis di Aceh untuk memperhatikan lagi hikayat Aceh yang begitu kaya akan berbagai nilai. Kalau mereka mau menulis seperti tulisan pendek yang saya buat, niscaya reputasi   h i k a y a t   akan bersinar lagi. Nanti kita bisa buat kumpulan tulisan pendek serupa itu atas dukungan Pusat Bahasa Banda Aceh, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata serta Pemda NAD, kira-kira seperti buku kecil yang saya kirimkan ini. Tolong satu buah buku ini diberikan kepada Redaksi Serambi. Akhirul kalam, semoga Bung lekas sembuh. Amin.

Wassalam

UU Hamidy

Check Also

Kadar Islam dalam Tafsir Antropologis Nama Pesukuan di Siberakun Kuantan Singingi, Oleh : UU Hamidy

Allah yang Maha Esa Maha Kuasa menciptakan apapun saja yang Dia kehendaki, sehingga Allah menjadi …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *