Membicarakan riwayat berarti mengingat kembali masa lampau. Kelampauan sebagai suatu realitas harus diakui tidak ada lagi pada hari ini. Begitu suatu peristiwa berakhir, jatuhlah ia ke dalam masa lampau. Tetapi realitas hari ini tak dapat dipisahkan dari realitas masa lampau. Kelampauan tetaplah mempunyai saham terhadap realitas masa kini, bahkan juga untuk realitas masa depan. Itulah sebabnya, riwayat sebagai rangkaian masa lampau, mempunyai makna dalam hidup kita.
Bagaimana masa lampau harus diperhatikan, suatu hal yang amat kuat mendapat tekanan dalam agama Islam. Agama ini telah memberikan konsep sejarah, melampaui konsep sejarah buatan manusia. Betapa tidak, sebab Tuhan (yang bernama Allah) melalui firman-Nya dalam Al Qur’an dan Hadist Nabi, telah menjelaskan riwayat manusia, tidak hanya sebatas ujudnya di dunia ini. Tetapi justru jauh ke belakang. Riwayat tiap hamba bermula dari alam ruh.
Tuhan Yang Maha Kuasa itu juga telah membendangkan bagaimana riwayat Adam sebagai ujud awal manusia, mempunyai liku-liku begitu rupa. Semasa di dalam surga, kisah Adam merupakan peristiwa dalam alam metafisik. Namun juga dia, yang memulai di muka bumi ini, yang gemanya tetap terasa sampai hari ini.
Maka, memandang makna riwayat yang demikian, niscaya suatu hal yang berharga jika riwayat Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) dan Universitas Islam Riau (UIR) dapat dihidangkan dengan segala kekurangannya. Kekurangan maupun kelebihannya adalah sifat dari riwayat itu sendiri.
Riwayat YLPI dan UIR sebagai satu di antara badan penyelenggara pendidikan Islam di Riau, suatu hal yang patut dinukilkan. Badan ini telah berjuang lebih dari 25 tahun (ketika buku ini ditulis) dan tengah mendekati setengah abad. Dalam batas-batas tertentu, niscaya riwayat ini dapat menjadi semacam gambaran yang dapat dipakai sebagai pembanding terhadap gambaran hari ini. Pada belahan lain, riwayat ini bagaikan kilat cermin, suatu cahaya kebaikan, bagaimana para tokoh Islam telah berjuang begitu rupa untuk memandu umat ini supaya tetap melalui jalan yang lurus. Sebab, yang lurus itulah yang benar.
Buku ini mengupas tentang ”Lintasan Yayasan Pendidikan Islam Riau, ”Riwayat Berdirinya YLPI”, ”Pertumbuhan dan Perkembangan YLPI Daerah Riau”, ”Riwayat Berdirinya UIR”, ”Pertumbuhan dan Perkembangan UIR” serta berbagai data dan lampiran. Buku ini ditulis bersama Hasbullah Zaini, salah seorang putra tokoh YLPI yakni Haji Zaini Kunin.