Home / Buku UU Hamidy / Dunia Melayu dalam Novel Bulang Cahaya dan Kumpulan Sajak Tempuling Karya Rida K Liamsi, UU Hamidy, Yayasan Sagang, 2008

Dunia Melayu dalam Novel Bulang Cahaya dan Kumpulan Sajak Tempuling Karya Rida K Liamsi, UU Hamidy, Yayasan Sagang, 2008

Memang Rida bukanlah satu-satunya yang mengarang dengan mengambil latar belakang dunia Melayu di Riau. Sebelumnya sudah ada beberapa pengarang Riau yang juga bangkit kreativitasnya karena bersentuhan dengan dunia Melayu itu. Novel-novel karya Soeman Hs dengan gaya kelakar dan sejumlah karya BM Syamsudin serta karya Ediruslan Pe Amanriza, telah menggambarkan peristiwa ceritanya dalam dunia Melayu di Riau. Sungguhpun begitu, Rida dengan karyanya dapat menampilkan suatu gambaran yang relatif lengkap dan utuh dalam Bulang Cahaya dan Tempuling.

Dengan membaca kedua karya itu, pembaca in shaa Allah dapat memperoleh kesan dan apresiasi yang luas lagi mendalam, mengenai hamparan kehidupan orang Melayu. Novel Bulang Cahaya dapat memberikan bayangan dunia Melayu dalam berbagai sudut. Kita dapat mengesan bagaimana dunia Kerajaan Melayu dengan intrik-intrik kekuasaannya, suasana perkampungan Melayu, perangai puak Melayu yang memeluk Islam serta tindakan budayanya. Kita seakan melihat orang Melayu dalam bingkai kehidupannya.

Begitu pula dengan Kumpulan Sajak Tmpuling. Rida menampilkan orang Melayu dengan budaya perairannya. Tempuling adalah alat penangkap ikan yang cukup unik, sehingga dipakai Rida untuk metafor puisi yang indah.

Buku ini mengulas tentang ”Perjalanan Kajian dan Kritik Sastra di Riau”, ”Cinta dalam Perangkap Kekuasaan (Telaah Novel Bulang Cahaya)”, ”Estetika Melayu dalam Sajak dan Novel”, ”Teori Konflik dalam Novel Bulang Cahaya”, ”Emosi dan Kelakar dalam Novel Bulang Cahaya’, ”Harga Diri dalam Novel Bulang Cahaya”, ”Kritik Rida terhadap Melayu dalam Kumpulan Sajak Tempuling” dan ”Memelihara Tradisi Cendekiawan Melayu”.

Buku ini dicetak ulang edisi II pada tahun 2010.

Check Also

Negeri Rantau, UU Hamidy, Bilik Kreatif, 2017

Islam nikmat Allah Ta’ala yang sempurna telah mencapai dunia Melayu dengan rangkaian pulaunya bagaikan zamrud …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *