Realitas kajian sastra Indonesia selama ini terlalu berat sebelah melihat kepada segi kreativitas budaya dalam pengertian sempit. Hal ini tidak hanya menyebabkan sastra Indonesia semakin terpisah dari kehidupan, tetapi bahkan potensi sastra sama sekali tidak pernah diperhitungkan dalam arena kehidupan sosial pada horison situasi kultural bangsa Indonesia.
Padahal sebenarnya tiap karya sastra juga merupakan sebagai bentuk penafsiran oleh sang sastrawan terhadap situasi kultural yang dihadapi oleh sesuatu masyarakat atau sesuatu bangsa. Karena itu potensi sastra sepatutnya diperhitungkan sebagai suatu kekuatan ruhani, sehingga juga menjadi satu model dalam memberikan jawaban terhadap situasi, waktu dan tempat, yang selalu berubah. Tampaknya, keinginan untuk melihat potensi sastra dalam situasi kultural yang kompleks itulah yang telah melatarbelakangi diturunkannya buku ini.