Agama Islam sudah begitu lama dikenal dan dianut oleh orang Melayu di Riau. Agama ini sudah menjadi pegangan hidup bagi tiap insan serta jadi panduan hukum oleh kerajaan. Sistem nilai yang diamalkan sebelumnya dalam bentuk adat dan tradisi, telah disepuh dan ditapis oleh Islam, sehingga kata MELAYU hampir identik dengan Islam itu sendiri.
Mengapa agama Islam mendapat tempat yang kokoh dalam perjalanan hidup orang Melayu, terutama di Riau, tentulah berkaitan dengan berbagai segi. Hal itu sebagian harus diterangkan bukan semata-mata oleh riwayat kehadiran Islam yang cukup damai dan demokratis, tetapi juga amat ditentukan oleh berbagai persamaan antara dasar-dasar agama Islam dengan sistem adat dan resam Melayu. Inilah latar belakang mengapa mereka meninggalkan pandangan hidup leluhurnya yang masih bersifat jahiliyah, lalu berpegang teguh kepada Islam. Islamlah tampaknya yang dapat memberikan ketenteraman pada mereka, karena agama ini bisa dipakai untuk menghadapi medan hidup dunia, serta dapat diandalkan untuk mencari kebahagiaan yang abadi di akhirat.
Dengan kedudukan dan peranan serupa itu, agama Islam telah pernah memberi jamninan dan semangat untuk meneroka suatu kehidupan yang layak dan bermartabat. Tapi oleh berbagai cobaan dan kesilapan orang Melayu membaca perkembangan zaman, keagungan Islam juga mendapat pasang surut dalam rentangan kehidupan mereka. Karena itu sudah selayaknyalah orang Melayu menyimak kembali bagaimana agama ini dalam masa silamnya yang pernah jaya, agar agama ini dapat kembali memberikan panduan hidup yang sejati, sehingga mampu memberikan kesejahteraan pada siapapun juga.
Buku ini mengulas tentang ”Orang Melayu dan Agama Islam di Riau”, ”Ulama Riau”, ”Sikap dan Pandangan Hidup Tuanku Tambusai”, ”Haji Husain Hap; Potret Kecil Kegiatan Seorang Ulama di Pulau Kijang”, ”Dakwah Tarekat Naqsyabandiyah Babussalam terhadap Masyarakat Sakai”, ”Warna Islam dalam Adat-Istiadat Masyarakat Terasing di Riau”, ”Gambaran Kerukunan Hidup Beragama di Riau dari Sudut Historis Sosial Budaya”, ”Islamisasi Sastra dan Budaya Melayu di Daerah Riau”, ”Tinjauan Kritis terhadap Islamisasi Budaya Melayu di Riau”, ”Aktualisasi Kebudayaan Islam dalam Kehidupan Orang Melayu di Riau”, ”Naskah Kuno Daerah Riau sebagai Sasaran Kajian Sastra Islam”, ”Sistem Nilai Masyarakat Pedesaan di Riau”, ”Kepemimpinan Melayu di Riau dalam Bingkai Islam”, ”Rusydiah Klab; Organisasi Cendekiawan Muslim Pertama di Riau” dan lain sebagainya serta beberapa lampiran di antaranya ”Undang-undang Polisi Kerajaan Riau Lingga” dan ”Mukaddima Fi Intizam Karya Raja Ali Haji”.