Allah Subhanahuwata’ala tiada Tuhan yang berhak diibadahi dan disembah selain Dia Maha Pencipta, Maha Pengatur dan Maha Pemelihara jagad raya dan seisinya. Jika ada Ilah (Tuhan) selain Dia, niscaya sudah binasa, sebab jika dikatakan tuhan itu berbilang maka hampir runtuh langit dan bumi. Untuk mengenal Dia dan apa tujuan penciptaan manusia dan alam semesta, Allah menurunkan Alquran kepada Hamba-Nya yang pilihan, yang punya akhlak yang agung yakni Junjungan Alam Nabi Muhammad Saw. Nabi Saw menyampaikan Alquran menjadi pedoman hidup bagi manusia dengan contoh tauladan melalui kata dan perbuatan dalam kehidupan para sahabat, sehingga para sahabat hidup dengan Syariah Islam yang lengkap (kaffah), menjadi generasi umat yang terbaik di muka bumi. Inilah generasi yang harus ditiru oleh umat manusia yang benar-benar ingin berhasil di dunia dan berjaya masuk surga di akhirat.
Tuhanmu menciptakan apa yang Dia kehendaki, tidak ada pilihan bagi apa yang Dia ciptakan. Allah menciptakan Adam dan Hawa, pasangan lelaki dan perempuan sebagai fitrah penciptaan umat manusia. Inilah dasar sejarah pertumbuhan dan perkembangan umat manusia. Dengan pasangan itu lahirlah generasi umat manusia bergiliran hidup di panggung dunia. Untuk memelihara umat manusia, Allah dan Rasul-Nya menyampaikan Syariah Islam untuk membedakan hak-batil, halal-haram serta pahala dan dosa. Dengan kategori itu, akal sehat manusia dapat terbimbing berbuat dan bertindak sesuai dengan tujuan penciptaannya, yakni hanya beribadah kepada Allah, menyerahkan hidup dan mati serta segala amalnya kepada Allah semata.
Sungguhpun demikian, ternyata hanya sedikit manusia yang mau bersyukur. Hanya sedikit yang memahami makna penciptaan langit dan bumi. Hanya sedikit yang menyadari di mana dia akan berada di akhirat, kalau tidak di surga tentu di neraka. Manusia yang hanya diberi ilmu sedikit oleh Allah, menyia-nyiakan akalnya. Tidak menggunakan mata telinga dan perasaannya untuk menyaksikan kebesaran Allah. Karena itu, di luar petunjuk Alquran dan as-Sunnah, manusia itu jadi bodoh dan terhina.
Pertama, manusia dengan ilmu yang sedikit telah membuat hukum menandingi Syariah Islam. Manusia yang bodoh itu membuat hukum menurut suara rakyat yang mereka sebut dengan demokrasi. Manusia yang zalim itu tidak mau menerima pedoman dari Syariah Islam agar membedakan segala sesuatu dengan hak-batil, halal-haram serta pahala-dosa. Manusia yang angkuh itu membuat kategori baik-buruk, berguna-tidak berguna dan suka-tidak suka dengan kesan panca indera kemudian ditimbang dengan akal tapi diputuskan oleh hawa nafsu. Maka atas nama rakyat, pemerintah demokrasi membuat hukum maupun aturan sesuai dengan keadaan tempat dan waktu. Jadilah hukum dan aturan demokrasi itu mengikuti kepentingan hawa nafsu manusia. Bukan mengendalikan hawa nafsu agar mau mengikuti jalan Allah yang akan memberikan keselamatan dunia akhirat.
Kedua, saksikanlah pembangkangan manusia yang tak mau mengenal fitrah penciptaannya. Sudah diciptakan Allah pasangan lelaki-perempuan, namun manusia yang bebal itu malah bernafsu kepada sesama jenis, sehingga kawin lelaki dengan lelaki dan perempuan dengan perempuan. Jika manusia homoseksual ini melihat binatang yang kawin jantan dengan betina, niscaya mereka akan sadar siapa mereka ini sebenarnya.
Ketiga, manusia yang hanya memandang nikmat dunia ini amat menghargai kesehatan. Mereka membuat cogan kata man sano in corpore sano (tubuh yang sehat membuat jiwa waras). Lihat, semboyan ini berbahaya, sebab orang hanya akan mencari makanan 4 sehat 5 sempurna. Tidak perlu halal. Generasi 4 sehat 5 sempurna inilah yang telah menghasilkan koruptor, perampok, mafia dan berbagai kejahatan lainnya. Yang benar ialah jiwa yang waras dapat membentuk badan yang sehat (in corpore sano man sano). Dan jiwa hanya akan waras kalau akal berpikir menurut tuntunan Alquran dan as-Sunnah.
Keempat, lihat akibat manusia tidak mau diatur oleh Syariah Islam. Mereka membuat minuman keras, casino tempat berjudi, komplek pelacuran dan bermacam permainan dan tempat hiburan yang dihiasi dengan maksiat. Ini semuanya hanya untuk memuaskan hawa nafsu manusia yang rendah yang justru mendatangkan bencana pada dirinya di dunia serta akan mendapat azab yang pedih di akhirat. Ini semuanya berlaku dalam negara demokrasi yang mendapat perlindungan dari undang-undang yang bermerek hak asasi manusia (HAM). Padahal kenyataannya, dengan HAM itu bukan manusia terpelihara dari kejahatan, tapi malah membuka pintu kepada kebinasaan manusia baik badani apalagi ruhani.
Kelima, lihat muaranya, makhluk yang berasal dari setetes air yang hina ini dengan membuang hukum Allah dan Rasul-Nya, mengabaikan Alquran dan as-Sunnah, menolak diatur dengan Syariah Islam, telah membuat umat manusia hina dina. Peperangan dan penindasan terjadi di mana-mana, manusia diperdagangkan, pembunuhan manusia berlaku tanpa timbangan hak dan batil dan lautan kehidupan berenang dalam ribawi serta kerusakan alam lingkungan yang tidak terkira-kira. Maka sadarilah bahwa manusia jadi terhormat dan mulia hanya oleh Islam yang bersandar kepada Alquran dan as-Sunnah. Itulah aturan yang sesuai dengan fitrah manusia karena diturunkan dari Allah Yang Maha Bijaksana. Perhatikanlah bagaimana sempurnanya aturan Allah memelihara jagad raya ini. Saksikanlah bagaimana Dia mengatur siang dan malam. Renungkanlah, apakah yang akan terjadi jika Allah membuat siang terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah tuhan selain Allah yang dapat mendatangkan malam agar manusia dapat beristirahat? Kemudian bayangkan pula kalau Allah membuat malam terus-menerus sampai hari kiamat, siapakah tuhan selain Allah yang akan mendatangkan siang agar manusia dapat terang serta mencari rezeki? Maha suci Allah daripada segala apa yang mereka buat untuk menandingi Allah Yang Maha Perkasa.***